TOKYO – Jepang merupakan salah satu negara yang memberlakukan emisi ketat untuk kendaraannya, seperti negara Eropa. Namun belakangan pemerintahnya mempersilahkan Mitsubishi menjual Eclipse diesel untuk konsumennya di negeri Sakura tersebut.
Salah satu alasan pemerintah setempat memberikan lampu hijau untuk Mitsubishi menjual Eclipse disel karena kendaraan ini telah memiliki standar emisi yang aman bagi lingkungan. Mitsubishi juga telah mengembangkan teknologi Urea Selective Catalytic Redection (SCR).
Keberadaan teknologi tersebut membuat mesin Eclipse edisi kali ini menghasilkan gas buang yang lebih rendah. Sistem tersebut bekerja untuk menguraikan Oksida Nitrogen (NOx) dari hasil pembakaran mesin.
Mobil ini menggunakan transmisi otomatis delapan percepatan dengan sistem kemudi empat roda. Mitsubishi menyebut dalam kondisi terbaik, mesin diesel Eclipse ini mampu menempuh jarak 14,2 kilometer dengan satu liter bahan bakar.
Mitsubishi menjual Eclipse dengan empat model berbeda di pasar Jepang, yakni M, G , G Plus, dan Black Edition. Opsi mesin diesel sendiri tersedia sejak 13 Juni lalu dan dibanderol mulai 3,06 juta yen (sekitar 404,3 juta rupiah).
Konsumen Jepang sebelumnya hanya memiliki opsi mesin bensin dengan kapasitas 1,5 liter. Tipe tersebut memiliki performa kurang lebih sama. Namun, selain dijual dengan sistem kemudi empat roda, juga dijual dengan sistem kemudi roda depan.
Mitsubishi secara resmi mulai menjual varian baru dari Eclipse Cross untuk pasar Jepang. Kendaraan bertipe Sport Utility Vehicle (SUV) itu kini tersedia dengan pilihan mesin diesel berkapasitas 2,2 liter.
Tipe serupa sudah dirilis untuk pasar Eropa sebelumnya. Namun, terdapat perbedaan dari kedua mesin tersebut dari segi performa. Mesin empat silinder turbo versi Jepang mengeluarkan tenaga maksimal sebesar 143 HP. Angka itu lebih kecil dari tenaga varian pasar Eropa yang mengeluarkan tenaga sekitar 148 HP.
Mesin diesel yang diletakkan Mitsubishi pada mobil ini diklaim lebih ramah lingkungan, serta irit bahan bakar.
Sumber : Antara